Friday, May 2, 2014

Research Methodology ( Proses penelitian menggunakan metode Kuantitatif)

Menulis LA atau skripsi emang buat stress... Kadang ide udah dapet, tapi bingung mau neliti pake metode apa. Di sini saya akan membagikan informasi mengenai Research methodology yang saya baca dari berbagai sumber buku, bukan dari internet ya.. tapi dari BUKU yang saya beli di toko buku tentunya, hehehe...

Disini saya akan menginformasikan proses penelitian menggukan metodology kuantitatf dari bukunya Prof. Dr. SUGIYONO (2010), Drs Fofar silaen ,M.M, dan Widiyono, SE.,M.M

Seperti yang kita ketahui bahwa penelitian itu pada prinsipnya untuk menjawab masalah. Masalah - masalah tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Untuk menguji rumusan masalah yang sifatnya sementara (Hipotesis), peneliti dapat memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.

Dalam penelitian kuantitatif, metode yang dapat digunakan antara lain :
- metode survey
- ex post facto
- experiment
- evaluasi
-action research

Kapan metode kuantitatif digunakan ?
1. Bila masalah yang merupakan titik tolak sudah jelas.  Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus ditinjukan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi.
2. Metode kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunkan sample .
3. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain. Untuk kepentingan ini metode experiment paling cocok digunakan. Misal : pengaruh penggunaan SEO terhadap peningkatan website visitor.
 4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian
5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat di ukur

Proses penelitian kuantitatif dapat di lihat pada gambar berikut :

1. Kita mulai dengan RUMUSAN MASALAH.
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar - benar terjadi. Rumusan masalh yang baik menurut Freenkel dan Wallen (1990:22) dalam Sugiyono (2010) adalah :
- Masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya
- Masalah harus jelas
- Masalh itu harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah manusia
- masalah bersifat etis

BENTUK - BENTUK RUMUSAN MASALAH :
a. Rumusan masalah DESKRIPTIF
Dalam penelitian ini, peeneliti tidak membandingkan antara variable dependen dengan variable independen.

VARIABEL INDEPENDEN --> Variabel yang mempengaruhi
VARIABEL DEPENDENT --> Variabel yang dipengaruhi
Contoh :
Pengaruh intensitas iklan terhadap jumlah penjualan
Pada judul di atas, Intensitas iklan masuk dalam variabel independen yang mempengaruhi Jumlah penjualan yang merupakan variabel dependen.

Contoh rumusan masalah deskriptif :
- Seberapa tinggi efektifitas perdagangan dengan sistem multilevel?
- Seberapa tinggi produktifitas karyawan di PT.ANJELINA KEREN

b. Rumusan masalah KOMPARATIF 
Rumusan masalah yang bersifat membandingkan
Contoh :
- Adakah kesamaan cara promosi antara perusahaan A dan B ?
- Adakah perbedaan jumlah visitor website yang mengaplikasikan SEO dengan jumlah visitor website yang tidak mengaplikasikan SEO

c. Rumusan masalah ASOSIATIF
Bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Ada 3 bentuk rumusan masalah Asosiatif. Diantaranya adalah :
a. Hubungan SIMETRIS
 Hubungan antara dua variabel/lebih yang kebetulan munculnya bersama.
Contoh :
Adakah hubungan antara banyaknya bunyi burung perenjak dengan jumlah tamu yang datang ?
Hal ini bukan berarti yang menyebabkan tamu datang adalah bunyi burung tapi karena ada kepercayaan yang mengatakan bahwa apabila ada suara burung perenjak maka akan kedatangan tamu.

b. Hubungan KAUSAL
Hubungan yang bersifat SEBAB - AKIBAT.
Contoh :
- Adakah pengaruh penggunakan SEO terhadap jumlah visitor sebuah website?
- Seberapa besar pengaruh tata ruang toko terhadap jumlah pengunjung ?

c. Hubungan Interaktif/Resiprocal/Timbal Balik
Hubungan yang saling mempengaruhi.
Contoh :
Hubungan antara motovasi dan prestasi.
Disini, dapat dinyatakan bahwa motovasi mempengaruhi prestasi dan sebaliknya.


2. LANDASAN TEORI
Setelah masalah penelitian dirumuskan, selanjutnya adalah mencari teori - teori dan  konsep yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis.

3, PERUMUSAN HIPOTESIS
Ini merupakan langkah ke-3 dalam penelitian.

 Contoh  hipotesis Asosiatif  :
Rumusan Masalah : Adakah pengaruh penggunaan SEO terhadap peningkatan Audience statistic, Traffic Source statistic and Posts statistic terhadap sebuah website ?

Hipotesis : 
Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan SEO terhadap peningkatan Audience statistic pada sebuah website 
Ho :  Tidak ada pengaruh penggunaan SEO terhadap peningkatan Traffic Source statistic pada sebuah website
Ho :  Tidak ada pengaruh penggunaan SEO terhadap peningkatan Posts statistic pada sebuah website

Ha : Ada pengaruh penggunaan SEO terhadap peningkatan Audience statistic pada sebuah website 
Ha : Ada pengaruh penggunaan SEO terhadap peningkatan Traffic Source statistic pada sebuah website
Ha : Ada pengaruh penggunaan SEO terhadap peningkatan Posts statistic pada sebuah website

Ho : Hipotesis nol yang menyatakan tidak adanya hubungan, pengaruh atau perbedaan antara variabel independen dan variabel independen. 
Ha : Kebalikan dari Ho 

4. PENGUMPULAN DATA 
a.  Research Methodology
Pada tahap pengumpulan data, biasanya peneliti akan memilih salah satu metode yang di anggap paling cocok atau yang sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan masalah yang akan dipecahkan.
Sebagai contoh : 
1. Mencari pengaruh penggunaan SEO terhadap peningkatan pengunjung sebuah website. Disini, peneliti dapat menggunakan metode experimen, karena terdapat sebuah website yang dapat digunakan sebagai objek experimen

2. mencari pengaruh berbagai metode pemasaran terhadap nilai penjualan barang. Penelitian ini juga dapat menggunakan metode experimen, karena terdapat object masyarakat yang dapat digunakan sebagai kelompok ekperimen dan kelompok kontrol.

POPULASI
Populasi bukan hanya orang tapi juga objek dan benda - benda lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh objek tersebut.
Contoh :
misalnya akan melakukan penelitian di perusahaan x. maka perusahaan x ini merupakan populasi. Perusahaan x memiliki sejumlah orang dan objek yang lain. Hal ini berarti populasi dalam arti jumlah/kuantitas.
Tetapi perusahaan x juga memiliki karakteristik objek yang lain. misalnya, kebijakan prosedur kerja, tata ruang, produk dan jasa yang dihasilkan dll. Ini berarti populasi dalam arti karakteristik.

Satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu memiliki berbagai karakteristik. Misal, gaya bicaranya, disiplin pribadi, hobi, kepemimpinan dll. jika akan melakukan penelitian tentang kepemimpinan presiden V, maka kepemimpinan itu merupakan sampel dari semua karakteristik yang dimiliki presiden V.

SAMPEL
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Apa yang akan dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlalukan untuk populasi. Jadi sampel harus representatif (mewakili)

Teknik sampling :
1. Probability sampling
teknik pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi.
Probability sampling meliputi :
a. Simple Random Sampling
Pengambilan sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. 
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Digunakan bila anggota populasi tidak homogen dan berstrata secara proposional.  
c. Dispropriate Stratified Random Sampling
teknik ini digunakan bila populasi berstrata taoi tidak proposional.
d. Cluster Sampling (Area Sampling)
Digunakan bila objek yang akan diteliti sangat luas, Misal penduduk dari suatu negara.
e. Nonprobability Sampling 
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi anggota populasi.
Nonprobabylity sampling memiliki beberapa bagian, diantaranya :
a. Sampling Sistematis
Pengambilan sampel berdasarkan urutan dari aggota populasi yang telah diberi nomor urut. Dan misalnya menggabil nomor genap saja atau ganjil saja.
b. Sampling kuota
menentukan sample dari populasi dengan ciri-ciri tertentu sampai jumlah quota yang diinginkan.
c. sampling insidential 
pengumulan sampel berdasarkan kebetulan
d. Sampling Purposive
teknik pengumpulan sampel dengan pertimbangan tertentu 
e. Sampling jenuh(saturation sampling)
semua populasi dijadikan samel karena populasi terlalu kecil
f. Snowball sampling
 teknik penentuan sample yang mula - mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. 











Share This

No comments:

Post a Comment

Contact Us

So you think we’re the right folks for the job? Please get in touch with us, we promise we won't bite!



Distributed By Blogger Themes | Designed By Seo Blogger Templates